SMAMDA.SCH.ID – Zafran Rayyan Ghiffari, Ipmawan kelahiran Sidoarjo 12 Agustus 2006. Mas Zafran, biasa teman-temannya memanggil namanya. Awalnya ia mengikuti Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dengan alasan ingin menambah kebermanfaatan diri bagi sekitar. Namun seiring waktu kemudian Ia telah menarik hati siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo untuk menjadikannya sebagai Ketua Pimpinan Ranting IPM Smamda Sidoarjo periode 2023-2024. Berikut sekelumit tentang Zafran yang digali pada Senin (11/11/2024).
Bukan hanya aktif di IPM, Mas Zafran juga aktif di ekstrakurikuler musik (band), tahfidz, dan Korps Muballigh Muda Muhammadiyah (KM3) juga menjadi keseharian zafran di sekolah. Ipmawan Zafran memang multi talent. Sebagai ketua IPM, dia benar-benar bisa menjadi contoh, menjadi pemimpin. Sebagai pemain gitar di band sekolah juga banyak juara yg pernah dia raih. “Hafalan al-Quran juga tidak diragukan. Bahkan untuk menjadi penceramah dan pendakwah dengan gaya Zafran, sangat bisa diterima di kalangan kami," cerita Aisyah sekretaris IPM Smamda Sidoarjo.
Sebetulnya bukan hanya itu, mulai kelas XI, Zafran juga pintar sekali mengambil peluang usaha. Dia berjualan roti dan kadang juga menerima jasa titip barang-barang tugas sekolah yang perlu di beli. “Memang benar-benar bisa mengambil peluang Mas Zafran ini," tambah Ratu, bendahara IPM Smamda.
Menemukan Kunci Keberhasilan
Begitu banyak aktifitas dan kegiatan sehari-hari yang dilakukan Zafran. Pada awalnya Zafran memang sempat mengalami kesusahan. Namun lama kelamaan Ia menemukan kuncinya. “Yaitu dengan mengurangi bersenang-senang. Paham betul dengan skala prioritas, dan melakukan sesuatu tanpa ragu. Melalui cara itu saya bisa enjoy menjalani keseharian dengan seabrek aktifitas,” urai Zafran.
Waktu menjadi ketua IPM Smamda periode 2023–2024, Zafran mencoba memperbarui sistem pola pikir lama yang tidak perlu, dan mengubah citra IPM ke arah yang lebih terbuka kepada siswa-siswi Smamda. “Hal-hal seperti itu membuat Saya tertantang dan membuka banyak pengalaman serta sudut pandang baru,” lanjut Zafran.
Ini tugas yang tidak mudah, benar salah kadang tetap dianggap salah. Dituntut bisa bertahan di fase penolakan atas keputusan yang di ambil. “Intinya harus menyatukan pemikiran dan tujuan anggota agar bisa bergerak bersama. Tak sekali dua kali itu saya lakukan,” tegas Zafran.
Di akhir Kepengurusannya, Zafran berpesan kepada Ipmawan dan Ipmawati Smamda Sidoarjo. "Bagi yang berilmu harus berani menuntun yang kurang mengerti. Begitupun yang kurang mengerti harus bisa sadar dan patuh terhadap yang berilmu. Jangan dibalik, dan jangan patah semangat untuk terus berproses,” pungkas Zafran.
Editor : Moh. Ernam