Mahasiswa Umsida asal Kazakhstan (duduk nomor 2 dan 3 dari kanan) foto bersama murid ICP Smamda Sidoarjo saat pertukaran budaya, Jumat (25/04/2025). (Dian Arif Fajar/smamda.sch.id)
SMAMDA.SCH.ID - SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo menjalin kolaborasi inspiratif dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui program pertukaran budaya (cross culture). Kegiatan ini menghadirkan dua mahasiswa asing asal Kazakhstan untuk berbagi pengalaman dan budaya dengan murid-murid International Class Program (ICP), Jumat (25/4/2025).
Dua mahasiswa tersebut adalah Ilyassova Gulim dan Alshynbayeva Talshyn. Mereka sedang menempuh perkuliahan selama satu semester di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Prodi PBI) Umsida. Keduanya tiba di Smamda didampingi oleh Ketua Prodi PBI Umsida, Fika Megawati dan satu mahasiswa pemandu (lissing officer). Perwakilan Umsida ini diterima oleh waka bidang kurikulum, Ibu Alful Musyrifah.
Menurut Fika, kegiatan ini dirancang sebagai sarana bagi mahasiswa asing untuk merasakan pengalaman budaya lokal sekaligus memperluas wawasan murid Smamda mengenai budaya dan sistem pendidikan negara lain. Pada kesempatan tersebut, mahasiswa Kazakhstan diajak tur pendek bersama siswa ICP, mengunjungi berbagai fasilitas sekolah seperti laboratorium fisika, kimia, biologi, komputer, serta perpustakaan yang menjadi kebanggaan Smamda. Usai tur singkat, para mahasiswa kemudian melanjutkan sesi berbagi pengalaman (sharing session) Bersama murid ICP.
Selama kurang lebih 1.5 jam mereka terlibat dalam diskusi dan pertukaran budaya masing-masing. Salah satu murid ICP, Keira Aeriona Susanto mengatakan, “Kegiatan ini memberikan pengalaman baru buat saya, karena saya mendapatkan teman baru. Selain itu saya menjadi tahu budaya Kazakhstan, seperti kota, destinasi wisata, makanan, pakaian tradisional, alat musik tradisional,” ujar Keira.
Selain itu Keira, merasa cukup terkejut ketika mengetahui bahwa orang Kazakhstan gemar mengkonsumsi daging kuda. “Mungkin karena di sini tidak ada yang mengonsumsi daging kuda,” ujarnya seraya tersenyum.
Pada kesempatan ini kedua mahasiswa Kazakhstan juga menyempatkan mencicipi makanan tradisional dan Makanan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Talshyn salah satu favoritnya adalah sosis solo karena rasanya gurih dan cukup beda dengan makanan di negaranya.
Mereka sangat terkesan dengan keramahtamahan dari seluruh warga Smamda, mulai dari penyambutan dan juga siswa yang berinteraksi dengan mereka. “Terima kasih atas sambutan yang luar biasa ini,” ujar Talshyn.
Editor : Khusnul Isa