Detail Berita:

SMAMDA.SCH.ID – Sebagai upaya bersama menjaga karakter murid, SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo  mengajak orang tua dan wali murid untuk turut serta dalam meluruskan pemanfaatan handphone (HP) di kalangan murid. Hal ini disampaikan oleh Kepala Smamda Sidoarjo, M. Zainul Arifin, saat acara penerimaan rapor semester ganjil tahun ajaran 2024/2025 yang berlangsung di Auditorium AR Fachruddin Smamda, Sabtu (4/1/2025).

Zainul menjelaskan bahwa salah satu tantangan dalam pembinaan karakter siswa saat ini adalah penggunaan HP yang kurang tepat. "Jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan peruntukannya, kami mohon izin kepada orang tua untuk turut serta meluruskan perilaku anak-anak kita," ujar Zainul.

Menanggapi ajakan tersebut, para orang tua dan wali murid yang hadir memberikan respons positif. Ketika Zainul bertanya apakah mereka setuju dengan upaya sekolah dalam membatasi penggunaan HP, seluruh hadirin serempak menjawab "setuju".

"Kami sangat mendukung langkah sekolah dalam membatasi penggunaan HP di kalangan siswa. Kami menyadari bahwa penggunaan HP yang tidak bijak dapat berdampak negatif pada perkembangan anak," ungkap salah seorang wali murid, Cahyo Heriadi.

Bahkan ia berharap kalau bisa setiap hari dikontrol. "Setiap hari," ucap pria yang akrab disapa Heri itu. Namun karena keterbatasan sekolah, menurut Zainul pemeriksaan tidak bisa dilakukan setiap hari. Semamda Sidoarjo menyiapkan program pemeriksaan secara acak dan berkelanjutan. “Sekolah tetap akan melakukan pengontrolan dan pembinaan, baik melalui tim Tatib, BK, guru, dan wali kelas” tambah Zainul.

Lebih lanjut, Zainul berpesan kepada orang tua agar turut aktif mengawasi dan membimbing anak-anaknya dalam menggunakan HP di rumah. "Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak. Oleh karena itu, saya berharap orang tua dapat mengingatkan anak-anaknya untuk memanfaatkan HP secara bijak," imbuhnya.

Pria asli Sidoarjo itu menuturkan bahwa orang tua tidak boleh bangga dan merasa baik-baik saja jika anak menyendiri di kamar. “Bisa jadi ketika dikamar itu ada potensi untuk melakukan penyimpanan dengan memanfaatkan HP. Maka harus selalu dekat dengan anak-anak dan berhati-hati,” tegas Zainul.

Ia menambahkan, kesepakatan antara sekolah dan orang tua ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung tumbuh kembang siswa secara optimal. “Melalui pengaturan penggunaan HP, diharapkan murid dapat lebih fokus pada kegiatan belajar dan mengembangkan potensi diri mereka,” pungkas Zainul.

Editor    : Moh. Ernam