Conductor Smamda Voice, Juliarto Joedi Wahjono saat menerima gold medal di ajang BICF 2025 di Balai Giri Nata Mandala, Sabtu (2/8/2025). (Istimewa/smamda.sch.id)

Smamda Voice Raih Dua Medali Emas di Bali International Choir Festival 2025

Moh. Ernam | 04 Agustus 2025

365 View

1 Share

Detail Berita:

SMAMDA.SCH.ID – Perjuangan panjang Smamda Voice akhirnya berbuah manis. Tim paduan suara kebanggaan SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo ini berhasil meraih dua medali emas (Gold Medal) dalam ajang Bali International Choir Festival (BICF) ke-14 tahun 2025. Medali diraih dari dua kategori yang diikuti, yaitu Folksong dan Teenager.
Kompetisi yang diikuti oleh 83 tim paduan suara dari berbagai negara ini berlangsung ketat dan penuh tekanan. Total peserta mencapai 104 tim dari berbagai kategori yang berasal dari negara seperti Indonesia, Jepang, Thailand, Malaysia, Korea Selatan, Polandia, Hong Kong, Australia, China, Singapura, dan Taiwan.
"Alhamdulillah, kerja keras kami sejak Januari akhirnya terbayar. Dua kategori yang kami ikuti sama-sama mendapat Gold Medal. Ini sungguh luar biasa," ujar Juliarto Joedi Wahjono.
Pembina Smamda Voice ini menceritakan suasana awarding yang berlangsung 2 Agustus 2025. Sebelum pengumuman pemenang, suasana sempat tegang, khususnya bagi conductor Smamda Voice yang diminta tetap berada di panggung bersama para conductor dari babak championship. “Saat menunggu hasil penilaian juri, kami sangat deg-degan. Tapi begitu diumumkan kami dapat medali emas, tribun langsung bergemuruh,” tambah papa Yudi -sapaan akrabnya.
Acara Closing Ceremony digelar di Balai Budaya Giri Nata Mandala pada 2 Agustus 2025 pukul 16.00 WITA. Setelah pembacaan pemenang dari babak kompetisi, penghargaan untuk babak championship dibacakan. Smamda Voice berhasil mencetak prestasi ganda di kedua kategori yang diikuti.
Sebelumnya, pada pukul 13.00–14.30 WITA, lima perwakilan Smamda Voice mengikuti sesi Meet the Jury untuk mendapatkan masukan langsung dari para juri internasional terkait penampilan mereka. Juri berasal dari berbagai negara termasuk Indonesia, Jepang, Thailand, Malaysia, Korea Selatan, Polandia, Hongkong, Australia, China, Singapore, Filipina, Italia, Jerman, USA, Selandia Baru.
Usai menerima penghargaan, perasaan lega pun menyelimuti seluruh anggota tim. "Mulai hari ini anak-anak sudah bebas makan minum. Tidak ada pantangan selama tidak berlebihan,” lanjut Papa Yudi.
“Termasuk bebas menggunakan gawai khusus aplikasi game, tiktok, IG, status di semua sosmed, kecuali tugas sekolah” ungkap Papa Yudi sambil tersenyum.
Aturan ketat memang diberlakukan sejak Januari 2025, termasuk larangan bermain gawai, denda keterlambatan, dan komunikasi terbatas saat perjalanan. Namun, semua itu berbuah manis, bisa meraih medali emas di panggung internasional.

Editor    : Khusnul Isa